Selasa, 16 September 2014

catatan "BADAI PASTI BERLALU"



BADAI PASTI BERLALU
            Saat angin bertiup dari segala arah, maka dedaunan kering yang lepas dari pohonnya mengikuti arah angin tersebut hingga angin berhenti bertiup dan akhirnya daun-daun itupun jatuh seiring dengan berhentinya  angin tersebut. Air yang mengalir di sungai hanya bisa mengikuti arus yang membawanya, tak peduli ketempat mana, sejauh mana ia berada nanti, ia terus mengalir tanpa henti, hingga arus itu sendiri yang menghentikannya. Demikian halnya pula manusia, setiap manusia terlahir dengan takdirnya masing-masing. Lalu apakah takdir itu kelak membuatnya bahagia atau tidak haruskah kita terima begitu saja seperti daun yang tertiup angin ataupun air yang terbawa arus? Tidak, karena kata bijak berkata tak ada seorang pun yang dapat mengubah takdir seseorang kekuali orang itu sendiri? Harukah kit terdiam saja menerima semua itu? Hidup adalah pilihan maka dari itu kita harus memilih yang terbaik untuk hidup kita? Bukankah begitu? Karena yang bisa membuat kita bahagia adalah diri kita sendiri. Karena bahagia atau mendirita adalah pilihan kita dan kita yang harus berusaha untuk mewujudkan keinginan kita itu.
            Saat matahari terbit di pagi hari, perlahan bumi mulai terang karena pancaran sinarnya, saat malam tiba, walau gelap namun cahaya dan kelap-kelip rembulan malam dan bintang-bintang masih terpancar untuk menyelimuti kehidupan kelam di bumi. Kadang hidup tidak selamanya dalam keadaan senang, saat kehidupan yang senang penuh dengan kebahagiaan menyelimuti, kadang badai tanpa disadari datang menghampiri dan membuat semuanya menjadi gelap dan kehidupan seketika berubah menjadi sengsara. Saat kita tidak mampu mengendalikan diri kala keadaan tersebut menyelimuti diri kita, maka kita akan tenggelam dengan kegelapan itu tanpa cahaya apapun. Namun ketika kita mampu mengendalikan diri kita, ingatlah bahwa malam yang gelap pun penuh dengan kecerahan oleh sinar rembulan dan bintang-bintang dilangit. Artinya adalah kita tidak boleh terlena dan berhenti saat itu juga, tapi kita tetap harus berusah dan bersandar pada yang Kuasa.begitu pula sebaliknya saat kehidupan kita yang dulunya kelam lalu menjadi terang, janganlah kita lupa diri dan lupa dunia, karena malam tanpa bintang dan bulan tetap akan datng kala musimnya telah tiba. Namun percayalah bahwa saat hujan turun, maka sang surya akan menghargainya dan cahanya perlahan akan hilang bukan berarti selamnya, namun hanya setelah hujan tersebut berakhir dan hal lainnya adalah sebelum sang surya kembali bersinar, maka pelangi indah dilangit akan muncul menghiasi kehidupan di bumi. Percayalah kata orang yang bijak, Badai Pasti Berlalu,,,,,,,,,,,,, semua tergantung dari usaha dan kemaun kita. So… don’t give up.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar