AKU terdiam, dalam pandanganku semuanya terlihat sama. semua orang menatapku, bertanya padaku. namun aku tetap terdiam.
dalam diamku, terbersit kata dalam benakku "MAMPUKAH AKU TETAP BERDIRI TEGAK DI ATAS ALAS IKHLAS?" aku semakin terdiam, duduk dengan pandangan kosong tanpa menghiraukan apa yang terjadi disekitarku. hatiku berkecamuk melihat sesuatu yang berdiri di depanku yang ingin aku usir namun aku tak mampu hingga ia hanya mampu membuatku terdiam dan membisu.
aku berusaha dengan segala daya untuk mengusir sesuatu yang menghalangi pandanganku yang membuatku gelisah, dan seketika itu terdengar bisikan yang datang entah darimana "you can do it". jika kamu berserah diri padaNya, maka kamu bisa.
kalimat itu memberikan aku semangat, dan aku berusaha untuk berdiri dan mengusirnya, namun aku kembali terjatuh dalam lubang pertanyaan yang menyesatkanku "mampukah aku IKHLAS?". segalah keluh kesah, rasa tidak suka, jengkel, amarah, melebur menjadi emosi yang sangat kuat yang melumpuhkan ragaku.
aku tak berdaya, aku diam membisu, duduk termenung "I can't do it". dalam sendiriku, aku sadar aku hanya bisa bersandar padaNya yang maha kuat.
" Tuhan, sungguh dia tak mampu ku mengerti, sungguh aku lelah padanya, aku marah padanya, dan aku marah karena aku hanya bisa diam."
"Tuhan jawab Aku, yang merasa tak berdaya ini?".
"Tuhan kuatkan aku, dan buat aku mampu untuk tetap Ikhlas saat aku sudah tak mampu lagi". kata itu terdengar dari hatiku yang luluh dalam ketidakberdayaanku.
angin yang bertiup sepoisepoi membawa semua lelahku bersamaan dengan hembusannya yang halus.
mentari yang bersinar menyinari langkah yang gelap.
cahaya terang menghampiri pandanganku yang kosong. ingatanku berputar ke arah yang berlawanan,
mengingatkanku akan seorang kawan yang bercahaya dengan ketulusannya.
aku kenal dia, dan aku ingat betul bagaimana cahayanya itu menghilangkan sedih hati seseorang..... dia dengan suaranya yang pelan dan lembut. ia dengan sentuhannya yang hangat mengangkat beban yang ada.
dalam kenanganku " ku ingat bagaimana dia begitu kuat menemani dan menjaga orang yang menghampirinya dan meminta bantuannya. ia selalu mengulurkan tangannya untuk menolong dan membantu, tak ada keluh kesah yang keluar dari bibirnya, meski terlihat wajahnya lelah, namun ia tetap tersenyum. dalsm hatiku bertanya "bagaimana bisa ia melakukan hal itu??? bagaimana ia tetap mampu berdiri dalam keadaan seperti itu?
Dia sangat kuat, tak pernah mengeluh kepada siapa pun, dan dia tetap tersenyum.
"Tuhan aku malu padaMu.....
"Aku malu pada dia
"Aku malu pada diriku sendiri,,,,,,,,,,
pandanganku yang tadinya kosong, mulai bercahaya oleh KasihMu Tuhan, Kau tunjukka aku jalan melalui pengorbananya yang tulus.
Tuhan aku berserah diri padamu,ketulusannya membuatku melihat cahaya kekuatanMu yang tiada tertandingi
aku berpijak di jalanmu Tuhan, "memohon tuntunaMu dalam setiap langkahku
"Tuhan sumber kekuatan, Aku berharap kekuatan darimu, agar aku bisa ikhlas dan tulus dalam melewati semua rintangan itu.
sebagaimana engkau memberikan kekuatan dan kesabaran padanya, aku berharap demikian juga padaku. dan aku percaya itu. karena SinarMu kan selalu menyinari langkahku..........dan KasihMu selalu untukku
saat itu juga ku berusaha bangkit, menepis semua amarah dan rasa lelah itu, cahaya itu kekuatanku, hingga akau mampu berdiri tegar dan tegak dalam kasih dan lindunganNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar